Mendoan

| |

Jika saya bertanya makanan apa yang paling anda sukai ? Pasti akan bermunculan jawaban-jawaban yang sangat beragam yang keluar dari mulut anda. Tetapi jawaban itu akan berbeda jika saya bertanya:
"Apakah anda suka dengan makanan khas banyumas yang biasa di sebut dengan mendoan ?"
Pasti jawaban yang akan saya dapatkan dari anda hanya 2 kata, yaitu suka dan tidak :P Jelaslah orang itu sebuah pertanyaan pilihan. Tapi mayoritas semua masyarakat yang berada di daerah banyumas dan sekitarnya pasti pernah mencicipi, atau bahkan doyan dengan makanan yang tidak berlabel ini yaitu mendoan. Yap mendoan ini adalah makanan berbahan dasar dari tempe yang di bungkus sangat tipis seperti selembar triplek. Biasanya tempe mendoan ini di bungkus dari bahan plastik menyesuaikan ukuran plastik tersebut, bahkan ada juga yang menggunakan daun pisang untuk membungkusnya. Semua kembali pada kebiasaan masing-masing pengusaha tempenya itu sendiri, apakah mereka akan memilik plastik atau mereka akan memilih daun pisang untuk membungkus tempe mendoan tersebut? what ever lah... Semua terserah mereka. Tapi yang jelas mendoan ini sudah menjadi makanan tradisi warga sekitar banyumas tersebut. Hampir semua warung disekitar daerah ini menyediakan mendoan, bahkan di daerah wanareja sendiri banyak sekali yang berjualan tempe mendoan ini.

Kapan waktu yang tepat untuk makan mendoan ?
Haiah... kayak mau makan apa aja pake waktu yang tepat segala. Hehe..
Biasanya para penjual mendoan ini memulai aksinya di pagi hari atau menjelang malam hari. Nah waktu inilah waktu yang tepat untuk menyantap mendoan ini.
Seperti apa bentuknya ?
Bentuk mendoan sendiri sangat unik, akan tetapi banyak kesamaan dengan gorengan-gorengan lainnya (sama-sama di goreng) hehe. Yang jelas mendoan ini di goreng dengan campuran dari air dan tepung yang sudah di campur adukan dengan bumbu-bumbu yang telah di racik oleh si pembuat mendoan tersebut. Biasanya mendoan ini akan di hidangkan dalam keadaan yang terlihat seperti setengah matang, padahal mendoan tersebut sudah
benar-benar matang, hanya saja itu biasanya tergantung selera saja. Tapi kebanyakan pedagang mendoan akan menghidangkan mendoannya dengan keadaan terlihat seperti setengah matang.

Berapa harga mendoan ?
Cukup dengan mengeluarkan kocek sebesar 500 rupiah anda dapat menikmati 1 mendoan, tapi yang jelas untuk 1 mendoan saja tidak dapat mengenyangkan perut loh.
Untuk porsi saya sendiri, dalam menyantap mendoan ini setidaknya harus menghabiskan 4 mendoan+ 1 timbel (nasi yang di bungkus daun pisang) baru bisa benar-benar kenyang.

Bagaimana dengan anda ?

2 komentar:

mieww septye mengatakan...

ngomong" seperti apa bentuk nya ko itu mah aneh ya bentuk nya...
aku lebih suka yg ga ada daun bawang nya,,,hihihihi

Anonim mengatakan...

Aneh gimana ahk bu ? Perasaan memang seperti itu bentuk nya :D Kalo emang ibu ga suka yang ada daun bawangnya tinggal bikin sendiri aja bu, nanti kalo ibu sengaja meminta adonan yang tidak menggunakan daun bawan bisa repot tuh pedagang mendoannya. Hehehe

Posting Komentar